Jumat, 09 Maret 2012

Zaini Janji Koreksi Atribut Kampanye


BANDA ACEH - Calon gubernur yang diusung Partai Aceh, dr Zaini Abdullah menyatakan, setelah resmi ditetapkan sebagai calon gubernur bersama wakilnya, Muzakir Manaf yang mendapat nomor urut 5 dalam pilkada tahun ini, maka untuk selanjutnya atribut kampanye pihaknya yang selama ini terpasang sebagai media sosialiasi akan ditertibkan.

“Kami akan koreksi kembali atribut tersebut,” katanya kepada wartawan dalam konferensi pers di Media Center KIP Aceh, Kamis (8/3) kemarin.

Apa yang disampaikan dr Zaini itu merupakan jawabannya atas surat Ketua Panwas Aceh, Nyak Arief Fadhillah yang telah menyurati semua kandidat, termasuk Zaini Abdullah/Muzakir Manaf untuk segera menertibkan atribut atau alat peraga kampanye.

“Sudah kita surati untuk semua kandidat, agar setiap kandidat untuk menertibkannya,” ujar Nyak Arief.

Sementara, dalam konferensi pers itu, Zaini Abdullah melontarkan pernyataan dengan menyebut bahwa nomor 5 yang ditetapkan KIP Aceh sebagai nomor urut bagi pasangan calon gubernur/wakil gubernur yang diusung Partai Aceh (PA) itu sebagai nomor yang ‘bertuah’.

Zaini mengatakan angka 5 merupakan cerminan dari kekuatan lima jari pada satu tangan dan juga mengandung nilai religius sebagai rukun Islam yang berjumlah lima perkara.

“Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu di mana kami mendapatkan nomor urut. Nomor 5 ini boleh saya katakan sebagai kekuatan jari pada satu tangan. Lima berarti juga rukun Islam yang berjumlah lima perkara,” katanya didampingi Muzakir Manaf. 

Sebelum menggelar konferensi pers, pasangan yang diusung PA itu hadir di ruang Aula KIP Aceh untuk mengikuti pembacaan berita acara KIP yang menetapkan nomor urut lima kepada pasangan ini. Berita acara dibacakan Ketua KIP Aceh, Drs Abdul Salam Poroh dalam rapat pleno terbuka yang dihadiri para anggota komisioner KIP.

Para undangan turut hadir, antara lain, Asisten I Setda Aceh Marwan Sufi SH, Kepala Kesbangpol Linmas Drs Bustami Usman MSi, para perwakilan partai politik dan juga timses calon.

Menurut Zaini, dengan telah ditetatapkan nomor urut calon, maka segala hal yang berkaitan dengan pencalonan sudah dapat dilakukan, terutama untuk meraih dukungan rakyat.

Zaini menyebutkan untuk mendapat dukungan tersebut salah satunya dengan cara kampanye. Kerena itu, pihaknya mendukung sepenuhnya bila kampanye dilakukan dalam ruang terbuka dalam bentuk rapat umum.

“Kalau kampanye itu sudah tentu di depan umum, sebagai bentuk demokrasi. Kita bicara di hadapan orang banyak agar mereka tahu apa yang menjadi cita-cita, visi dan misi kami,” katanya.

Sementara itu, calon wakil gubernur Muzakir Manaf menyebutkan pilkada yang berlangsung di Aceh diharapkan dapat berjalan damai tanpa harus mengorbankan rakyat.

“Semua pihak wajar-wajar saja, jangan sampai ada darah yang mengalir. Pilkada harus berjalan dalam perdamaian,” jelasnya.

Menurut Ketua Panwas Aceh Nyak Arief Fadillah, meskipun belum bersih total, tapi pihaknya melihat ada kemajuan di lapangan dalam penertiban alat peraga kampanye para kandidat. “Ya syukurlah, mereka sudah menertibkannya dengan kesadaran sendiri,” kata Nyak Arief.

Disebutkan untuk efektivitas penertiban ini, Panwas juga sudah melakukan beberapa langkah. Antara lain dengan menggelar rapat koordinasi dengan KIP Aceh. Semua pihak menyatakan komit agar semua kandidat patuh mengikuti aturan pilkada yang berlaku.  Hal yang sama juga dilakukan Panwas Banda Aceh dan Aceh Besar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar