Jumat, 20 April 2012

Irwandi Sebut PA Curang, Mualem: “Kalau Curang, Silakan Gugat!”


BANDA ACEH, — Calon gubernur Aceh dari jalur independen, Irwandi Yusuf, menyatakan siap menerima kekalahan, sepanjang pilkada tersebut berlangsung secara rahasia dan adil (fair). "Tapi, kalau kalah karena dicurangi, kami akan menempuh jalur hukum," kata Irwandi menanggapi hasil quick count yang menempatkan pasangan Zaini Abdullah/Muzakir Manaf sebagai pemenang dengan perolehan suara di atas 50 persen.

Menurut Irwandi, pelaksanaan Pilkada Aceh kali ini dipenuhi dengan intimidasi. Tim Seuramoe Irwandi/Muhyan, paparnya, sedang mengumpulkan bukti-bukti pelanggaran pilkada yang dilakukan oleh pasangan nomor 5. "Jika ditemukan bukti-bukti valid, tim kami akan menggugat hasil Pilkada Aceh tahun ini ke Mahkamah Konstitusi (MK)," kata Irwandi.

Photobucket Masyarakat yang tinggal di pedalaman menurutnya sangat ketakutan karena, sejak memasuki masa kampanye, satgas-satgas Partai Aceh (PA) mendatangi warga dan memaksa mereka memilih pasangan nomor 5. Dengan ancaman, jika nomor 5 kalah, Aceh akan dilanda perang lagi.

Irwandi menyatakan, saat pencoblosan di daerah pedalaman, agitator-agitator PA bahkan melongok ke dalam bilik suara saat warga mencoblos untuk memastikan apakah warga mencoblos nomor 5. PA, beber Irwandi, membuat rakyat takut dan dengan terpaksa memilih mereka. Sebagai bukti, PA berhasil menjalankan misi mereka di kabupaten-kabupaten tempat KPA dominan dan terasa kehadirannya, di situlah pasangan yang diusung PA menang telak. (KOMPAS/SERAMBI)

"Kalau Curang, Silakan Gugat!"

Muzakkir Manaf, mempersilakan semua calon kandidat lain yang merasa ada kecurangan dalam pemilihan kepala daerah Aceh melaporkan ke Mahkamah Konstitusi.

Photobucket
“Kami siap, kok. Bahkan kalau Pilkada Aceh diulang kembali pun kami siap,” ujarnya kepada wartawan di Banda Aceh, Selasa 10 April 2012.

Menurut dia, hal itu biasa terjadi dalam proses demokrasi. “Kalau sudah kalah pasti banyak yang menganggap salah,” kata bekas Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu.

Muzakkir Manaf meyakini hasil quick count pilkada Aceh yang dirilis sebuah lembaga survei. Malah, katanya, hasil akhir yang didapat lebih besar dari itu. “Dulu saya sempat bilang kepada rekan wartawan, kami bisa menang 80 persen suara. Sekarang hasil tersebut (quick count) jauh dari target kami,” kata Muzakkir.

Hasil hitung cepat yang dirilis oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) menempatkan pasangan dari Partai Aceh, Zaini Abdullah-Muzakkir Manaf, unggul dengan 55,68 persen suara. Disusul Irwandi Yusuf-Muhyan Yunan (28,58 persen), Muhammad Nazar-Nova Iriansyah (7,61 persen), Darni M. Daud-Ahmad Fauzi (4,23 persen), dan Tgk Ahmad Tajuddin-Teuku Suriansyah (3,91 persen).

Muzakkir mengatakan setelah mereka menjabat nanti semua program untuk membangun Aceh fokus dikerjakan seperti yang dikampanyekan sebelumnya. Program pemberdayaan ekonomi menjadi sorotan utama, termasuk meningkatkan perekonomian di wilayah tengah Aceh. (TEMPO.co)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar